Monday, December 31, 2012

libur taon baru

"suntuk...." yah liburan tahun baru ini cukup di habiskan di rumah saja, berselancar di dunia maya dan membaca habis buku "kau,aku dan sepucuk angpau merah" karya bang tere liye. Penulis yang awalnya dulu ku kira perempuan. :D

dari dulu sebenarnya tak pernah merasa tahun baru adalah spesial dan harus dirayakan dengan membeli terompet, menghidupkan kembang api atau jalan-jalan menanti jam 12 malam,aiihhh... aku hanya sedikit menaruh perhatian dengan membeli buku baru. seperti catatan target atau buku impian, ah terlalu keren..sebut saja diary..hihii..

berada di rumah sepanjang hari harus lebih produktif, selain memang jadwal wajib beres2 yang dilaksanakan, harus ada sesuatu yang di buat, menarik dan bermanfaat. sehabis membaca novel bang tere, aku langsung terpikir untuk mewujudkan salah  satu impian ku yang dulu pernah gagal total "menulis buku"..bukan mau sok jago bisa bikin buku, tapi alamatnya buku-buku itu ingin sekali ku hadiahkan pada teman-teman dekat semacam kenang-kenangan, tapi sayang...lagi-lagi dengan alasan semangat menulis drop plus gaya tulisanku yang kaku itu semua buat impian ku menulis jadi mati suri. triiinggg....setelah membaca aku lebih mendapat pencerahan bagaimana mesti memulai...sudah ku selesai kan 2 bagian..entah berujung tentang apa yang pastinya aku hanya ingin menulis apa saja yang terlintas di pikiranku...

tahun baru kemana tik.." bagiku sampai sekarang meja belajarku masih menjadi tempat yang paling nyaman, di depan laptop dapat berselancar mengunjungi beragam wisata..hahaa...#cukup tanya mbah google


di penghujung tahun ini juga sepotong hati sengaja disayati, bedanya sakit ini sangat terasa indah...cinta memang punya jalan ceritanya sendiri..#hayyah...


nulis diary aja deh..^_^ sampulnya selalu tetep sama, tapi isinya yang ganti baru.  :D
 

baca sampe selese »»  

Saturday, December 29, 2012

lakukan yang seharusnya bukan yang biasanya


krik...krik...mungkin semacam itu lah suasana garing, sunyi senyap yang sedang kami rasakan saat itu. sesekali seakan serentak menatap kearah jam dinding.
 "wah..sudah hampir setengah jam tapi baru dua orang yang datang..."undangannya nyampe semuanya kan??" salah satu teman yang mulai nampak gelisah mengoreksi ketepatan undangan. jangan-jangan undangan tidak sampai pada yang dituju, tapi temanku yang diamanahi penyebaran undangan mantap semua undangan sudah tersebar.

"biasanya itu kalo ngumpul ya emang telat mba'...bahkan biasanya itu satu jam dari jadwal baru pada dateng mb'.."kata pak dukuh

what ??satu jam??dan itu tergolong biasa?.. hal itu seperti sebuah kesepakatan dalam diam untuk membudayakan datang telat bersama.
Seharusnya datang tepat waktu seperti jadwal yang tertera dalam undangan, tapi kerna faktor "biasanya" jadwal jadi  mundur satu jam.

:a: saya langsung teringat sebaris kata-kata yang ditempel di papan apotik,eits... bukan papan sih..tapi pada cermin pembatas pemberian obat di apotik. sayangnya tulisan yang sarat makna itu ditempel di area paling atas, sehingga rasanya akan sangat jarang orang memperhatikan sebaris kata-kata emas itu.

lakukan yang seharusnya bukan yang biasanya...

ini menjadi cambuk untuk koreksi pribadiku sendiri, misalnya dosen yang sering datang telat itu dapat menularkan keterlambatan pada mahasiswa, sehingga mahasiswa juga sering datang telat, alih-alih dengan alibi  "biasanya juga dosennya itu telat"

datang telat itu sifatnya menular, yang awalnya amat tepat waktu berangsur tidak konsisten dan berubah mentolerir ketidaktepatan. so..hal ini menjadi kesalahan yang dimaklumi. :n:
ini pembelajaran bagi saya yang memang sedikit tidak sabaran dalam menanti, mungkin pernah di suatu waktu saya pernah telat sehingga banyak yang tertular penyakit telat saya. ini pembelajaran berarti untuk pribadi sendiri agar tindakan yang dilakukan "biasanya" itu berubah menjadi "seharusnya"... :l: :(

#koreksi diri di akhir tahun, 28 desember 2012

persiapan MMD II..rapat bareng anak-anak komunitas


baca sampe selese »»  

Friday, December 28, 2012

malu apa minder yaa..

akhir-akhir ini aku menanyakan pada beberapa sahabat tentang perbedaan pemalu dengan minder. pasalnya aku menemukan hal yang sedikit mengusik pikiran..forum dewasa dengan forum anak-anak TK :)

ceritanya aku dan teman-teman di stase komunitas mengadakan penyuluhan di TKIK, penyuluhan pada anak-anak TK yang aktif banget. Sebenarnya penyuluhan yang dilakukan sederhana yakni tentang cuci tangan, materi ini lebih baik disampai kan berulang-ulang untuk anak-anak agar mereka lebih mendalami dan menjadi sebuah kebiasaan baik untuk terus mencuci tangan. kasus nya anak kecil sering didera diare, sakit perut, cacingan dan hal-hal semacamnya... 

tidak seperti penyuluhan-penyuluhan kesehatan seperti biasanya, jika biasanya penyuluhan di desa-desa itu para orang tua/warga terkadang pasif, dan cenderung diam. akan tetapi penyuluhan di TK malah sebelum kami menyampaikan materi mereka sudah dengan aktif mempraktekkan cara cuci tangan yang benar sesuai dengan yang pernah mereka pelajari. walaupun dengan langkah-langkah yang masih belum benar dan ramainya suasana teriakan :D

hal ini yang membuat aku semakin bertanya-tanya tentang pemalu dan minder, apa orang dewasa itu malu ketika berada di forum hingga enggan untuk berpartisifasi?? atau anak-anak kecil itulah yang belum mengenal malu hingga dengan leluasa dapat menyampaikan semua hal baik yang mereka ketahui, anak-anak TK itu aktif dalam bertanya, rasa ingin tau lebih besar,..terlebih sempat buat aku bingung harus menjawab apa, seperti pertanyaan bagaimana bisa tau kuman sudah mati apa belum? bentuk kuman seperti apa? dll...hmmm... :x

Seandainya diforum orang dewasa semua dapat dengan sabar menyampaikan pendapat tanpa menjatuhkan, atau berani bertanya jika benar tak jelas materinya. Suasana diskusi atau tutorial akanberubah menjadi semakin asik, ajang untuk semakin menambah ilmu, bukan ajang membuktikan siapa aku.. 

apa mereka yang diam itu minder yaa?? atau mungkin mereka pemalu?? kedua kata itu sering ditempatkan pada posisi yang tak sesuai.. jika tak berani menjawab katanya malu..tapi dalam logika sederhanaku itu malah terlihat seperti minder. tak ada salahnya menyampaikan hal-hal yang memang benar, berbagi ilmu dan menuntut ilmu baiknya tidak memandang kata malu. 

 jika malu amatlah jelas bahwa malu sebagian dari iman, tapi jika minder maka perlu penanganan khusus untuk mengatasi masalah itu. sayangnya yang minder sering menyebut dirinya pemalu, hingga potensi yang sebenarnya dapat semakin dikembangkan malah hanya terpendam.. :m:

pelaksanaan posyandu balita ^_^V
baca sampe selese »»  

Friday, December 7, 2012

tim medis bukan tuhan

Parakan, Temanggung. Bangsal Penyakit dalam.. November, 2012

"gimana sih mbak..kemarin pas pertama kali di bawa ke bangsal cuma batuk-batuk, tapi dah beberapa hari mbah saya jadi gak sadar gini??"..sekiranya itu terjemahan bebas dari bahasa jawa yang saya tangkap dari keluarga pasien yang sedang saya rawat. saya hanya menganguk pelan dan mencoba sedikit menenangkan. akhirnya beberapa saat saya menyerah dan memutuskan cukup memperhatikan mereka mengeluh beragam hal, padahal saya tidak mengerti mereka sedang bicara apa. (maklum saya bukan asli jawa..hihii)...bisa dibayangkan mereka sudah membuang energi untuk bercerita ini itu tapi sebenarnya saya sama sekali tidak mengerti...#payahh....yaahh... tapi saya berusaha menjadi pendengar yang baik ^_^V
setelah merasa mereka sudah puas mengeluh saya menyarankan keluarga untuk segera bertemu perawat jaga, agar mendapatkan penjelasan yang tepat.

ke esokkan hari saat saya ingin kembali memeriksa keadaan mbah N yang kemarin keluarganya sempat heboh, saya dapatkan kabar kalau mbah N sudah dirujuk ke rumah sakit lain. keluarga nya tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan oleh tim medis, padahal menurut kaca mata saya sebagai mahasiswa praktikan, segala tindakan medis yang dilakukan sudah amat tepat, apalagi ditambah  perawatan yang diberikan pada pasien sesuai dengan SOP yang diterapkan. tapi yahh...sudahlah..keluarga pasien punya hak untuk memilih dan menilai.

hal yang sangat saya kwatirkan adalah argumen dari keluarga bahwa karena pelayanan medis yang kuranglah membuat sakit mbah N menjadi lebih parah, padahal segala tindak tanduk tindakan pelayanan tertera jelas dalam rekam medis, pendapat semacam itu bukan hanya merendahkan kwalitas rumah sakit tapi membuat kesimpulan yang tidak tepat. seakan semua pasien yang di bawa ke rumah sakit pasti akan pulang dengan kondisi sehat.

faktanya, mungkin memang ada beberapa kasus mengenai malpraktik atau kesalahan medis yang akhirnya membuat sakit pasien tambah parah, tapi jika semua tindakan sudah sesuai, dan pemberi pelayanan medis sudah mengerahkan kemampuan semaksimal mungkin akan tetapi keadaan pasien semakin memburuk, perlu diingat bahwa pemberi kesembuhan bukan lah tim kesehatan, melainkan ALLAH yang menyembuhkan. segala usaha diupayakan tapi ALLAHlah yang berkehendak.
Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (As Syu’araa: 80). Maksudnya,  Allah semata yang memberikan kesembuhan, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam memberikan kesembuhan. Oleh karena itu wajib bagi hamba memiliki keyakinan yang mantap bahwasanya tidak ada yang mampu menyembuhkan kecuali Allah.

tapi bukan berarti kerna terlalu tawakal lalu tak mengusahakan pengobatan yaa...Rasullullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan orang yang sakit untuk berobat.
“ Ya...Wahai hamba Allah, berobatlah ! Sesungguhnya  Allah tidak memberikan penyakit, kecuali Allah juga memberikan obatnya, kecuali untuk satu penyakit. Orang tersebut bertanya : “Ya Rasulullah, penyakit apa itu?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “ Penyakit tua”

well...tim medis hanya dapat mencoba menjadi perantara kesembuhan sedang yang memberi kesembuhan mutlak hanya ALLAH.
semakin membaik atau semakin memburuk adalah catatan takdir yang sudah ditetapkan, "..kesembuhan kllien juga harapan kami..."





baca sampe selese »»